Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Bonek Itu Suporter Bola, Bukan Manajemen Bola

Gambar
Suporter itu mendukung tim, bukan mengurusi tim. Masalah seperti pernyataan singkat saya itu sedang melanda klub yang berjuluk bajol ijo. Klub yang memiliki jumlah penonton terbanyak di liga 1 2018 itu sedang dipanas-panasi oleh suporternya sendiri. Maklum, namanya juga supporter, sukanya memang manas-manasi.  

Merbabu Via Selo

Gambar
Sabtu dini hari (22/12), kelima pendaki Atlantic Anugerah Metalindo (4 laki-laki dan 1 perempuan) sampai di Basecamp Mbah Jupri. Mereka dijemput dari stasiun Solo Balapan. Para pendaki tersebut memilih jalur Via Selo-Boyolali. Sesampainya di basecamp , mereka langsung membongkar tas gunung masing-masing, termasuk dandang dan panci dikeluarkan. Hawa yang cukup dingin membuat rasa kantuk menggelayut. Sleeping Bag menjadi benda yang paling dicari dalam hal ini. Mereka harus tidur, perjalanan masih panjang.

Ekstasi dalam Cerpen Riwayat Sebuah Pistol Perspektif Wacana Hiper

Gambar
Bicara tentang hiperealitas, paradigma kita langsung mengacu pada pemikir Perancis, Jean Baudrillard. Filsuf yang mengkritisi mode dan teknologi media tersebut menjelaskan bahwa setiap wacana media yang dibentuk selalu bersifat hiper. Makna wacana yang ada di dalamnya sudah berbaur, antara nyata-ilusi, benar-salah, asli-palsu, tiruan-mitasi, dll sudah menjadi satu-kabur. Makna dalam dunia hiper sudah mati. Yang hadir dalam dunia tersebut hanyalah citra dan efek. Citra dan efek itu terjadi akibat adanya keberlimpahan makna yang oleh Baudrillard disebut dengan ekstasi. Dalam hal ini, cerpen Riwayat Sebuah Pistol karya Aris Rahman bisa dimasukkan ke dalam perspektif itu.

Apakah Sopan Bila Memberi Emotikon Tawa Saat Diskusi?

Gambar
Secara garis besar, bahasa dibagi menjadi dua aspek. Aspek verbal dan nonverbal. Aspek verbal adalah bahasa yang berupa bunyi A-Z, sementara aspek nonverbal adalah bunyi yang berupa tanda baca, nada, atau gambar.

Wanita Klasik

Di depan televisi aku menyaksikan adegan drama yang penuh dengan kemesrahan. Dua bintang yang sedang naik daun sedang beradu mesra ,g esture tubuhnya sangat merasuk ke dalam hati ,g emulai penuh dengan pengkhayatan. Lakon pria itu nampak girang dengan lawan mainnya ,pemeran wanitanya seakan dilahap habis tanpa sisa. Dekapan dan pelukan yang tertuang terasa penuh makna, erat , tak ingin lepas. Ditambah lagi isak tangis sang Gadis yang mengerang. Aku yang menyaksikannnya merasa terbawa ke dalam suasana , h anyut ke dalam irama yang romantis. Saat itu malam, hawa dingin semakin membuat aku tenggelam ke dalam alur cengkrama drama. Lakon pria itu sungguh tampan dan penuh dengan kharisma. Wajahnya yang sedikit dipenuhi rambut-rambut lembut menandakan ia lelaki sejati. Seperti sosok yang selalu aku idam-idamkan sebagai pendamping hidup.

Di Samping Sakura

Gambar
Waktu sudah tengah malam, darah itu akan menetes dan ditampung dalam sebuah gelas kaca ukuran 25ml. Darah itu diperas seorang diri. Hanya dibantu oleh silet yang masih bersegel, darah itu menetes secara pelan dan pasti. Ikol hanya memejam dan sesekali akan melihat darahnya menetes memenuhi gelas kaca itu. Perempuan itu akan tersenyum kecil begitu rasa nyeri dan pedih menjalar ke seluruh tubuhnya. Bola matanya menari melihat tetesan darah itu, nyengir

Artis Indonesia Sering Mandul dan Masturbasi

Selain berperan sebagai publik figure, artis-artis Indonesia juga berperan sebagai sosok yang mandul. Hal itu karena tingkah artis-artis Indonesia hanya memfokuskan pada kesenangan, popularitas, serta kenikmatan semata. Para artis tidak mampu menjangkau puncak dari peran mereka sebagai publik figur.

Pelajar Harus Menjadi Pahlawan Informasi dan IPTEK

Gambar
Kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Pernyataan itu tertuang dalam pembukaan UUD 45. Maksud pernyataan tersebut sangat luar biasa. Ada sebuah cita-cita, hak, kenginan, kebebasan, serta kemanusiaan yang digaungkannya. Para pahlawan bangsa 73tahun yang lalu mati-matian memperjuangkan itu. Hasilnya, kita sekarang mampu hidup dalam keadaan bangsa yang aman, tentram, tertib, berdaulat, adil, dan makmur. Hal tersebut patut kita syukuri sebagai bentuk anugerah yang mahabesar. Terlebih lagi bila kita adalah seorang pelajar.

Mari Kita Undang Dewa ke Dalam Cyberspace

Gambar
Menurut kamu, apa yang nggak diketahui google? Pertanyaan itu sangat menohok pengetahuan manusia abad millennium ini. Pertanyaan itu nongol di salah satu akun instagram Catatanstory. Bila pertanyaan itu diajukan kepada pembaca, kira-kira jawaban apa yang bisa diberikan pembaca? Mayoritas akan menampakkan kebingungan, nyengir, lalu pada akhirnya memberi jawaban yang cenderung aneh dan dangkal.

Debu Kacamata

Gambar
Masa lalu manusia selalu indah untuk dikenang betapa pun pedihnya hal itu. Ikol, perempuan yang selalu mengenakan kacamata dengan rambut panjang yang selalu dijepit pinggir, memahami hal itu. Ia selalu memunyai mimpi yang dapat menembus waktu, lalu ia akan kembali ke suatu masa yang sangat lalu, massa kecil. Di sana, ia ingin bertanya pada orang tuanya, mengapa aku dan engkau begini?

Perbedaan Lazim dan Wajib

Kita sering kesulitan membedakan antara lazim dan wajib. Dua kata itu bila ditelaah lebih dalam perbedaannya sangat mencolok. Sebab, dua kata itu berasal dari kelas kata yang berbeda. Wajib termasuk kata kerja, sedangkan lazim termasuk kata sifat. Dari dua hal tersebut, makna dua kata serta pengertiannya jelas berbeda. Hal itu tidak bisa disamakan atau ditukarkan.

Keberhasilan Teroris

Gambar
Pray for Surabaya. Slogan tersebut seakan menjadi bahan wajib yang harus diselipkan pada unggahan dalam dunia maya, khususnya wilayah Surabaya. Warganet Surabaya menjadikan hal itu sebagai bentuk empati sederhana atas tragedi bom bunuh diri 13 Mei. Serangan teroris tersebut terjadi di 3 gereja. Total hampir belasan korban tewas akibat tragedi tersebut. Namun, yang menjadi permasalah utama dari tragedi tersebut ialah bukan serangan bom dengan jumlah luka korban, melainkan wacana yang dihasilkan akibat tragedi tersebut.

Kuda Lope

Aku masih ingin sendiri menikmati rembulan dari tepi kolam lele. Perempuan itu meratap genangan air yang tenang. Di depan rumah bertingkat tempat ia tinggal, ada sepetak tanah yang berupa kolam lele. Jika malam datang dan tidak hujan, saat bintang sedang mesrah-mesrahnya berdialog dengan bulan, perempuan itu melamun. Aku ingin sendiri beberapa waktu sampai nanti. Pandangan perempuan itu kosong, sesekali ia akan tersenyum saat melihat rona wajahnya di genangan air kolam itu. Senyumnya sangat manis. Pernah suatu ketika, saat itu malam benar-benar cerah sebelum tiba-tiba menjadi mendung. Kata orang yang menyaksikannya waktu itu, perempuan itu sedang menguntaikan senyumnya sehingga para gemintang cemburu. Efek senyum itu sungguh dahsyat, kata salah seorang lagi. Manis, tanpa pemanis buatan. Kalau saja bidadari itu benar adanya, perempuan itu sosok yang nyaris mendekatinya. Seharian cuaca sangat mendung tetapi tak kunjung hujan. Banyak orang beranggapan perempuan itu sedang sedi

Gentayangan di Pasar Malem

Gambar
Rumahmu sudah dipenuhi banyak orang yang membawa beras. Semua menggunakan penutup kepala. Sementara doa-doa menyesaki setiap sudut ruangan. Di dalam kamar, ibumu sudah hampir kehabisan airmata, hanya saja dia memilih terus menangis, tenggelam dalam duka. Saudara-saudaramu juga demikian, semua menangis, kecuali perasaan yang tidak mampu merasakan kebaikan.

Patriarki Dalam Lagu “Bojo Galak” Via Vallen

  Lagu “Bojo Galak” merupakan lagu beraliran dangdut elektrik yang pernah viral. Lagu yang dibawakan oleh Via Vallen ini dilihat hampir 55juta kali. Lagu yang berlirik bahasa jawa ini sontak menjadi lagu umum yang begitu popular. Belum lagi, penyanyi lagu ini merupakan artis cantik yang sedang naik daun.

Produksi Wacana Dalam Cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar

Gambar
Relasi kuasa wacana ialah suatu bentuk keterkaitan subjek yang mengikat antara subjek satu dengan yang lainnya. Subjek-subjek inilah yang menjadi titik tolak atas suatu wacana yang berjalan dan berproduksi. Konsep tersebut jelas terlihat pada cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar.

Alih Wahana Dari Puisi “Bandara Internasional Abu Dhabi” Menjadi Cerpen “Sorot Mata Syaila”

Gambar
Shoim Anwar ialah salah satu cerpenis yang dimiliki Indonesia. Karya-karyanya sering dimuat di koran mingguan Jawa Pos. Termasuk cerpen terbarunya yang berjudul “Sorot Mata Syaila” dimuat koran mingguan Jawa Pos 14 Januari 2018. Cerpen itu berlatar dini hari di sebuah bandara Internasional Abu Dhabi. Dalam cerpen itu, penulis mengangkat konsep surealis. Hal itu terlihat dari akhir kisah itu yang dibuat tertutup dan penuh tanya. Secara lebih rinci, cerpen itu mengisahkan seorang perempuan bernama Syaila yang bertemu dengan seorang terdakwa. Penulis membuat suasana yang sangat mesrah saat adegan pertemuan tersebut. Dalam suasana mesrah itulah penulis menyuguhkan suatu bentuk kritik sosial. Kritik sosial tersebut diangkat dari problem perkara yang begitu heboh. Hal itu jelas terlihat dari pernyataan “ termasuk sengaja tidak hadir saat dipanggil untuk diperiksa penyidik”. Selain itu, pernyataan lain yang menunjukkan hal serupa terlihat pada kutipan di bawah ini. “Bagiku, pergi mela

Pembunuhan Karakter Tokoh dalam Novel Aroma Karsa

Gambar
Novel Aroma Karsa adalah buah kreatifitas terbaru dari penulis Dewi Lestari atau biasa akrab dipanggil Dee Lestari. Penulis serial Supernova ini kembali menghadirkan karya fiksi yang imajinatif. Aroma Karsa ialah buku Dee yang ke-12. Dengan terlebih dahulu melansir versi digitalnya, novel yang berlatar tiga tempat (Bantaran Gebang, Paris, dan Gunung Lawu) ini berhasil membangkitkan kembali demam cerita bersambung pada era milenial ini. Novel yang terdiri hampir 700halaman dan 61Bab ini secara cerita dan gaya bahasa sangat mengalir. Dalam Aroma Karsa , Dee benar-benar menunjukkan kualitas imajinasinya yang mengalun. Hal itu membuat para pembaca tidak bisa tidur, terus terngiang di sela bab-babnya. Saya sendiri membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk menghabiskan imajinasi-imajinasi Aroma Karsa .

Kitab Suci itu Fiksi

Isu SARA di Indonesia kembali hangat setelah ada pernyataan bahwa “kitab suci itu fiksi”. Warga Negara Indonesia seakan gampang kebakaran jenggot bila mendengar isu-isu yang demikian.

Koper Sofiana

Gambar
Aku disuruh menunggu di sini. Koper itu ditinggalkannya begitu saja. Entah apa isinya, aku tidak berani membuka. Sofiana hanya menyuruhku duduk dan menunggunya. Aku hanya mengangguk, dia terlihat keburu. Aku tidak bisa mencegahnya, hanya bisa mengamatinya. Di Bandara International Juanda dia pergi.   Sementara aku di suruh menunggu di sini.