Pelajar Harus Menjadi Pahlawan Informasi dan IPTEK


Kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Pernyataan itu tertuang dalam pembukaan UUD 45. Maksud pernyataan tersebut sangat luar biasa. Ada sebuah cita-cita, hak, kenginan, kebebasan, serta kemanusiaan yang digaungkannya. Para pahlawan bangsa 73tahun yang lalu mati-matian memperjuangkan itu. Hasilnya, kita sekarang mampu hidup dalam keadaan bangsa yang aman, tentram, tertib, berdaulat, adil, dan makmur. Hal tersebut patut kita syukuri sebagai bentuk anugerah yang mahabesar. Terlebih lagi bila kita adalah seorang pelajar.

Di era sekarang ini, yang biasa disebut jaman now, menjadi pahlawan bukanlah hal yang susah dan penuh perjuangan seperti para pahlawan jaman old. Menjadi pahlawan tidak harus melalui perang, angkat senjata, beradu otot ataupun gerakan radikalisme lainnya. Sebab, penjajah di jaman now ini bukan lagi penjajah dalam bentuk fisik (seperti Belanda dan Jepang di waktu silam), melainkan dalam bentuk dan permodelan yang lain. Menjadi pahlawan di jaman now sangatlah muda. Terutama kita sebagai pelajar bisa mewujudkannya dengan hal-hal sederhana. Era jaman now ini adalah era informasi dan teknologi. Kita sebagai pelajar bisa memulai dari sana. Memanfaatkan kelimpahan informasi dan kemudahan akses teknologi adalah salah satunya dan kita harus menjadi pahlawan di dalamnya.
Apa itu pahlawan informasi dan IPTEK?
Pahlawan informasi ialah seorang yang mampu menerima, menyeleksi, membagikan, menyebarkan, serta mengembangkan informasi yang didapat dengan bijak dan tepat. Di jaman now ini, sikap seperti itu sangat dibutuhkan mengingat semakin gencarnya informasi fiktif atau kabar burung yang tersebar di dunia maya (internet). Seorang pelajar harus mampu mengedepankan sikap seperti itu. Bila dilihat dari akibatnya, hal itu mendapat nilai wajib dalam pelaksanaannya. Tidak bisa tidak, rasa waspada dan selektif dalam mengolah dan menerima informasi sangat penting di era yang serba cepat ini. Kalau tidak demikian, kita akan lebih mudah terprovokasi, terpancing, hingga termobilisasi oleh informasi itu sendiri. Untuk menjadi pahlawan dalam hal itu, salah satu caranya adalah dengan mulai melakukan kegiatan literasi yang berkelanjutan. Pelajar harus mulai melakukannya cepat atau lambat. 
Lalu, pahlawan IPTEK ialah seorang yang mampu menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Jangan sampai teknologi yang awalnya dibuat untuk membantu aktifitas manusia justru mengendalikan manusia itu sendiri. Pelajar harus melawan hal itu. Jangan sampai teknologi membuat manusia malas, bergantung, dan kecanduan. Teknologi harus digunakan sesuai dengan porsi dan kegunaannya. Bila hal itu tidak dihiraukan, maka penjajahan model baru sedang menunggu bangsa besar ini. Cita-cita luhur para pendiri bangsa yang tertuang di pembukaan UUD 45 perlahan akan tergerus. Saat hal itu terjadi, pelajar harus berada di garda terdepan untuk menyatakan bahwa saya adalah pahlawannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Intrinsik dalam Ludruk

Perbedaan Lazim dan Wajib

Alih Wahana Dari Puisi “Bandara Internasional Abu Dhabi” Menjadi Cerpen “Sorot Mata Syaila”