Bonek Itu Suporter Bola, Bukan Manajemen Bola
Suporter itu mendukung
tim, bukan mengurusi tim.
Masalah seperti
pernyataan singkat saya itu sedang melanda klub yang berjuluk bajol ijo. Klub
yang memiliki jumlah penonton terbanyak di liga 1 2018 itu sedang
dipanas-panasi oleh suporternya sendiri. Maklum, namanya juga supporter,
sukanya memang manas-manasi.
Eits,
tapi kali ini bukan membuat panas semangat, melainkan membuat panas suasana
bursa transfer. Sontak, manajemen Persebaya sendiri langsung dibuat kelonjotan,
terutama di dunia yang paling kejam (media sosial). Di dunia itu, hampir semua
akun yang masih ada kaitannya dengan Bonek dan Persebaya beramai-ramai
menyudutkan manajemen. Para akun itu menuntut agar manejemen Persebaya
mendatangkan Andik Vermansyah, Evan Dimas, dan kapten timnas Hansamu. Ketiga
pemain yang katanya Bonek asli jebolan Persebaya itu digadang-gadang bakal
menambah performa tim di musim depan. Tak ayal jargon cintai produk dalam negeri menjadi trending topic. Tetapi tampaknya
manajemen belum bisa menganggukan kepala tanda setuju dalam hal ini. Bahkan,
berita terbaru, pemain dambaan Bonek Andik Vermansyah justru pergi ke pulau
seberang, pulau garam (Madura). Bonek pasti menangis darah begitu melihat foto
pemain yang ngaku Bonek sejati itu duduk di samping manager Madura United
dengan ballpoint di atas kertas. Itu
tanda tangan kontrak, Lurd. “Jancok,” kata Bonek se-Surabaya.
Untuk para Bonek, tidak
perlu cemas atau emosi. Mari kita putar lagu yang sedang viral, selow, santai, tetap selow.
Mari dicermati
pernyataan itu, bila Tuhan menghendaki, pasti hati kalian akan tentram dan
legowo. Mari berpikir secara intelektual dan epistemologis, begitulah kata
dosen di kampus-kampus.
Suporter menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia versi daring, termasuk kelompok kata nomina n; orang yang memberikan dukungan,
sokongan, dan sebagainya dalam pertandingan. Nah loh, berdasarkan pengertian di
atas, dapat ditarik keimpulan bahwa pertama, Bonek hanya perlu memberikan
dukungan; kedua, memberikan sokongan; ketiga, memberikan dan sebagainya (dalam poin ini tapi jangan ngawur).
Lalu, pemberian itu harus dilakukan dalam ruang lingkup dalam pertandingan.
Lalu, manajemen menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring, termasuk kelompok kata nomina n; penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran; pimpinan yang
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Dari arti tersebut
sudah sangat jelas peran dari manajemen, yaitu menggunakan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran. Lah, Bonek jelas gak sanggup dan gak pantas
memikirkan seng abot-abot ngunu iku. Sebab,
hal itu sudah agenda di luar pertandingan. Bonek gak akan kuat, biar manajemen
saja.
Jadi, di luar
pertandingan, suporter diharapkan selow,
tetap selow, dan santai. Itu sudah tugasnya manajemen. Biarkan mereka yang
mengurusnya, termasuk urusan jual-beli pemain dan saham.
Agar lebih rileks dan
selow, di luar pertandingan, peran suporter hanyalah senyumin aja atau pasrah lan neriman, heuuehuehue. Kalaupun tetap
ingin mendukung, sebaiknya beli merchandise Persebaya saja (baju, kostum,
gantungan kunci, stiker, syal, topi, celana, dan lain sebagainya). Hal itu
lebih terlihat berwawasan dan berintelektual ketimbang cuat-cuit di media
sosial mendesak manajemen. Ingat, ingat sekali lagi, manajemen juga manusia-yang
harus memikirkan untung dan rugi. Jadi biarkan semua berjalan sak karep-karepe, Rek. Bonek selalu
mendukungmu.
Jadi, tolong diingat
baik-baik dalam tempo sesingkat-singkatnya. Buat para Bonek diharapkan
menghargai manajemen, sebab manajemen juga manusia yang harus memikirkan untung dan rugi. Mungkin, ini cuma mungkin,
membeli produk dalam negeri (Andik, Evan, dan Hansamu) membuat neraca Persebaya
bakal merosot tajam. Dan lagi, biasanya produk dalam negeri kalah pamor dengan
produk asing meskipun kualitasnya sama. Manejemn Persebaya sedang memikirkan
itu. Iki cuma mungkin, Rek, ojo emosi.
“Kita hanya perlu berprasangka baik,” kata pemuka agama di khotbah Jumat dan
seperti apa yang ada dalam lirik chan bajol ijo “Bonek selalu mendukungmu”.
Sekali lagi, tolong
diingat, tugas suporter hanya mendukung. Itu kata KBBI loh, bukan kata netijen
yang mahabenar. Sasaran manajemen
bukan produk dalam negeri, melainkan seng
murah, enak, ngosek, dan warek, khas Suroboyo Cok. Heuheuheu….
Salam satu nyali WANI!!!
Mantappp, , tapi tetap cintailah produk dalam negeri
BalasHapusproduk dalam negeri itu kalah pamor, walaupun kualitas sebenarnya sama
HapusBonek g minta pa", tp tolong dgr suara kami, krn kami persebaya bs bngkt lg dan d akui fifa lg n bs brkompetisi lg smpai skrg
BalasHapussalam satu nyali saja, Lurd. Wani!!!
Hapus