Minuman Sachet Lebih Berbahaya daripada Rokok
Rokok
merupakan barang konsumsi yang kurang baik bagi kesehatan. Banyak orang mengerti akan
hal itu. Tetapi banyak pula orang yang masih mengonsumsinya, khusunya kalangan
laki-laki. Bahkan dalam dewasa ini, penyebaran konsumsi sudah merambah
lingkungan anak-anak. Dari sudut pandang medis, rokok sangat jelas dilarang.
Banyak dampak negatif yang akan diterima oleh tubuh saat orang mengonsumsi
rokok. Mulai dari infeksi paru-paru, radang tenggerokan, hingga jantung koroner
dan stroke. Penyakit-penyakit itu menjadi bayang-bayang yang nyata bagi para
pengonsumsi rokok. Walaupun sudah ada larangan, norma, hingga etika yang
melarang penyebaran atau konsumsi rokok, tetap saja perkembangannya tak kunjung
membaik. Bahkan masih saja berkelumit dengan permasalahn-permasalahan yang
sama.
Rokok
jelas ditentang oleh sebagian besar kalangan terutama dari kalangan medis. Hal
itu menjadi kajian permasalahan dalam dewasa ini. Permasalahn besar yang serupa
dengan rokok ialah minuman siap saji (minuman sachet). Belum ditentukan suatu
aturan atau larangan yang jelas perihal ini. Hal itu sangat ironis mengingat
komposisi minuman siap saji berbanding lurus dengan tembakau pada rokok. Dalam
hal ini, seharusnya pihak medis dan masyarakat mulai serius untuk mengamati
efek yang ditimbulkan oleh minuman siap saji terhadap kesehatan.
Dalam
lingkup penyebarannya, rokok lebih bisa diamati. Sebab, sudah ditetapkan aturan
resmi pelarangan konsumsi rokok. Banyak tempat-tempat yang sudah menerapkan
aturan bebas asap rokok di lingkungannya. Hal itu merupakan bentuk pengawasan
dan keseriusan yang nyata terhadap agenda penanggulangan bahaya merokok.
Tetapi, apakah bentuk pengawasan dan keseriusan yang serupa sudah diagendakan
terhadap minuman siap saji? Jelas belum ada! Padahal, bahaya yang diakibatkan
oleh minuman siap saji setara dengan bahaya rokok. Harusnya pihak medis segera
melakukan riset atas hal ini, dan pihak eksternal (masyarakat) juga mulai
membantu melakukan pengawasan.
Ruang
lingkup minuman siap saji jauh lebih luas daripada rokok. Jika dalam rokok, ada
aturan resmi mengenai batas usia pengonsumsi (hanya untuk dewasa). Sedangkan,
untuk minuman siap saji, batasan umur pengonsumsinya tidak ada (semua
kalangan). Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran penyakit melalui minuman
siap saji jauh lebih berbahaya dan luas daripada rokok. Mulai dari anak-anak
hingga orang tua, bebas memilih minuan siap saji kapan saja dan di mana saja.
Tidak ada aturan resmi yang mengikat dan mengawasinya.
Melalui
pengamatan sederhana, penyumbang penyakit terbesar di usia senja bukan penyakit
jantung (penyebab rokok). Melainkan penyakit yang berkaitan dengan glukosa
(ginjal, diabetes, kolesterol, dll). Hasil tersebut dikarenakan pengawasan dan
pencegahan terhadap minuman siap saji belum ada.
Jangkuan
pemasaran dan penggunaan minuman siap saji dalam dewasa ini sungguh luar biasa.
Nyaris tidak dapat dibendung. Kita hampir dapat menjumpainya di semua sektor
pedagang kaki lima. Frekuensi penjualan minuman biasa (air putih) kalah jauh
dibandingkan dengan minuman siap saji. Hampir semua kalangan lebih suka
mengonsumsi minuman siap saji daripada minuman biasa (air putih). Ditambah
lagi, sekarang merupakan zaman nongkrong bagi remaja. Semua tempat-tempat
nongkrong dalam dewasa ini menjadikan minuman siap saji produk unggulannya.
Tawaran yang diberikan untuk pertama kali adalah minuman siap saji. Tidak
mungkin tidak. Sebab, selain kesederhanaan penyuguhannya, orang-orang lebih suka
produk-produk yang memiliki varian rasa.
Sebaiknya,
pihak kesehatan, masyarakat, dan pemerintah segera menetapkan aturan mengenai
konsumsi minuman siap saji. Agar penyebaran efek minuman siap saji bisa diawasi
serta ditanggulangi secepat mungkin. Kita tidak bisa memungkiri bahwa minuman
siap saji sama berbahayanya dengan rokok. Terutama bila kita lihat jangkuan
konsumsinya, minuman siap saji lebih berbahaya dan luas daripada rokok.
Identitas Penulis
Nama : Dwi
Alfian Bahri
Tempat, tanggal
lahir : Surabaya, 29 April
1993
Alamat :
Jalan Sampoerna 8a, Surabaya.
Kegiatan : Mahasiswa S1
Bahasa dan Sastra Indonesia (aktif)
No telepon : 085606664447
Komentar
Posting Komentar