Menuju Kampung Kreatif dan Smart City

             Geliat Kampung Kreatif di Surabaya kian tinggi. Hampir setiap tahun selalu muncul kampung-kampung kreatif baru.  Termasuk kampung Sampoerna Krembangan Utara RT8/RW10 yang bersiap menuju ke arah sana.

Kartar setempat bersama ibu-ibu bergotong-royong menghiasi jalanan kampung mereka pada Minggu malam (30/8). Bermodal cat warna-warni, kapur, kuas, tiner, air, dan timba, mereka menggambar bentuk-bentuk sederhana. Dari gambar kartun, dakon, engkle, kartu, profesi, gambar 3D, sampai ular tangga, digambar dalam ukuran besar. Semua dimaksudkan agar anak-anak di sini bisa bermain bersama.

"Sudah lama sekali kami ingin mengubah kampung menjadi kampung kreatif. Namun, baru tahun ini bisa menjalankannya. Pelan-pelan dengan dampingan RW kita akan wujudkan kampung kreatif," terang Ryan, ketua kartar.

Kampung sampoerna sendiri rencananya bakal diubah menjadi Kampung Bocah Asri. Hampir serupa dengan Kampung Dolanan yang sudah dikenal masyarakat luar, Kampung Bocah Asri juga memiliki akses bermain yang mengutamakan kebersamaan,  kekeluargaan, kreatifitas, dan eco green.

Kampung  yang dekat dengan Jembatan Merah itu memiliki dua  lapangan dan berada di persimpangan jalan utama. Hampir setiap sore sampai malam, selalu dipadati aktifitas  berkumpul, bermain, dan lalu-lalang kendaraan.  Selain itu,  di kampung ini juga ada Panti Asuhan yang jumlah anaknya lumayan banyak.

"Untuk ke depannya kami ingin memfasilitasi kegiatan anak-anak dan penghijauan. Permainan sambil belajar kekeluargaan, kebersamaan, kreatifitas, dan eco green  bakal menjadi konsep utamanya. Dan itu bakal menjadi modal dasar kita menuju kampung kreatif dan smart city," kata Andre, ketua RT.

Selain menghias kampung dengan gambar permainan tradisional dan pernak-pernik lainnya, penghijauan dan kebersihan kampung juga dioptimalkan. Pot-pot warga dicat,  dirapikan, dan ditambahi tanaman baru. Setiap rumah hampir diberi tempat cuci tangan dan bak sampah. Rencana selanjutnya, kampung ini akan membudidayakan tanaman obat herbal (toga) dan hidroponik. Semua pendanaan untuk itu diperoleh dari swadaya warga.

Yang tidak kalah menarik, Kampung Sampoerna nantinya juga akan memberi akses internet gratis bagi pelajar dan membuka taman baca. Selama ini banyak anak-anak di waktu belajar daring masih terlihat sibuk bermain di lapangan. Itu membuat Andre ingin memfasilitasinya.

“Panti Asuhan di sini sudah menerapkan beberapa aspek smart city. Tetapi itu masih dalam lingkup kelompok. Kami ingin dalam waktu dekat mengadopsi hal itu biar manfaat dan jangkauannya bisa lebih luas lagi. Nantinya, semua dilakukan atas nama dan kerjasama warga,” tandas Andre.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Intrinsik dalam Ludruk

Perbedaan Lazim dan Wajib

Alih Wahana Dari Puisi “Bandara Internasional Abu Dhabi” Menjadi Cerpen “Sorot Mata Syaila”