Warga Sampoerna Rutin Disinfektan Setiap Dua Hari Sekali
Sebagai
upaya pencegahan covid-19, warga Sampoerna, Krembangan Utara, khususnya RT 8, melakukan penyemprotan rutin
disinfektan setiap dua hari sekali. Kegiatan itu dilakukan semata-mata untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan di sekitar lingkungan kampung.
Kampung
yang terletak di depan Museum Sampoerna itu masuk kawasan zona merah covid-19
di Surabaya. Pada bulan ramadan, jalanan di kampung itu cukup ramai lalu lalang
orang. Terlebih saat ngabuburit. Itu membuat Ketua RT, Andri Faisal bersama
warga mengadakan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala.
“Kampung
Sampoerna ini merupakan jalan sentral pedagang dan orang. Dari Pesapen, Tambak
Gringsing, Dapuan, Kebalen, dan Kalisosok, semua bertemu di sini. Itu sangat
mendukung penularan corona. Saya tidak mau warga saya kena,” ungkap Andri saat
ditemui di kediamannya, Rabu (6/5/2020).
Sebelum
diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kampung Sampoerna
sudah melakukan penyemprotan mandiri. Hanya saja, semenjak PSBB (28/4),
penyemprotan dilakukan lebih intens dan berkala. Semua warga nampak antusias
dan mendukung.
Penyemprotan
dilakukan saat malam hari setelah Isya. Bermodal alat semprot manual dan APD
(Alat Pelindung Diri) seadanya, semua rumah warga, teras, jalanan, pohon,
motor, mobil, dan pagar disemprot. Tidak ada jadwal khusus siapa yang harus
menyemprot. Anggota kartar secara suka rela menawarkan dirinya masing-masing.
“Saya
tidak pernah menunjuk siapa yang harus menyemprot. Bapak-bapak dan anak-anak
mudanya sendiri yang menawarkan diri. Saya cuma mengawasi dan
mendokumentasikannya saja untuk keperluan laporan ke RW dan Kelurahan,” terang
Ketua RT yang lulusan Sarjana Hukum itu.
Selain
penyemprotan disinfektan rutin, di pintu masuk kampung, juga sudah disediakan tempat
cuci tangan dan sabun cair. Ibu-ibu yang sering mengontrol ketersediaan sabun
dan air. Setiap siang dan sore selalu dicek dan diperbarui.
Selama
ini pengadaan alat dan bahan disinfektan serba swadaya warga. “Kita tahu,
ekonomi sedang sulit-sulitnya. Dan seharusnya RW, khususnya Kelurahan sebagai
bawahan pemerintah langsung bisa mendukung kegiatan ini dengan penuh. Mengingat
kampung Sampoerna ini begitu padat lalu-lalang orang,” ungkap Andri.
Walau
demikian, kegiatan ini akan terus diupayakan selama masa PSBB, bahkan bila
perlu sampai wabah ini berakhir. Ketua RT itu berharap ada bantuan masker atau
APD dari kelurahan.
“Kita
harus sadar bahwa corona ini adalah masalah bersama. Jadi harus diselesaikan
bersama-sama juga. Itu sebabnya, kampung lainnya juga harus memulainya,” imbuh
Andri.
Joooos pak RT saat nya generasi milenial berperan aktif di lingkungan
BalasHapus