Upaya Pencegahan Covid-19 di SMP Swasta Wilayah Utara

Dampak paling nyata atas pandemi global virus corona ialah pada sektor ekonomi dan pendidikan. Khususnya pendidikan, hampir semua sekolah diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran virus.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan selain hidup bersih ialah penyemprotan disinfektan. Pemkot Surabaya bekerjasama dengan pihak sekolah SMP Swasta se-Surabaya mulai melakukannya serentak, Sabtu (4/4/2020).
Demi kepentingan bersama, kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan sekolah dari wabah corona. Jumlah kasus positif dan korban jiwa yang kian bertambah membuat semua elemen masyarakat dan sosial harus saling bahu-membahu.
“Melihat semakin banyaknya korban dari Covid-19 yang ada di Kota Surabaya, SMP Swasta Surabaya berinisiatif melakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan seperti yang sudah dilakukan di banyak tempat,” terang Banu Atmoko, Sekretaris MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Swasta Surabaya Utara.
Seperti penyemprotan pada umumnya, cairan disinfektan dimasukkan ke dalam sprayer. Lalu petugas berwenang dengan dilengkapi APD lengkap menyemprotkannya ke tempat-tempat yang memungkinkan bersarangnya virus. Fokus penyemprotan dilakukan di ruang-ruang kelas, kamar mandi, aula, UKS, kantin, dan tempat-tempat yang biasa dibuat kumpul siswa.
Sekalipun ini masa libur, kegiatan ini tetap efektif dilakukan. Agar saat pandemi ini membaik, sekolah sudah benar-benar siap untuk dibuat belajar dan bermain.
Sebanyak 263 sekolah SMP Swasta se-Surabaya terlibat. Pemkot Surabaya memberi 2 dirigen cairan disinfektan, 2 APD (alat pelindung diri), dan 2 sprayer untuk masing-masing wilayah (barat, timur, utara, selatan, pusat).
Banu mengatakan, “Jumlah tersebut sudah cukup, tapi tidak untuk APDnya. Penggunaan APD yang bergantian sangat rentan berdampak buruk bagi penggunanya. Mengingat virus ini begitu cepat menular.”
Untuk mengoptimalkan kegiatan penyemprotan disinfektan ini, pendistribusian alat dan bahan harus melalui estafet dan bergiliran. Khusunya di wilayah utara, pengambilan dan pengembalian alat dan bahan dipusatkan ke SMP Unesa 1 (wilayah Kenjeran-Semampir) dan SMP PGRI 6 (wilayah Krembangan-Pabean).
Di wilayah utara yang berkesempatan pertama disemprot, Sabtu (4/4), ialah SMP Bina Bangsa 2, Katolik Santo Mikail, Al-Ikhlas, Hang Tuah 4, Barunawati, Mujahidin, Romly Tamim, Triguna Bhakti, Taruna Jaya, Taman Belajar, Tri Tunggal 2, Muhammadiyah 15, Wachid Hasyim 1, Katolik Pecinta Damai, dan YP 17. Sekolah lainnya di hari Minggu dan Senin, sesuai jadwal.
Walaupun dengan alat secukupnya, semua berjalan optimal. Dengan dampingan kepala sekolah, guru, dan petugas kebersihan, kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah positif dan korban virus corona ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur Intrinsik dalam Ludruk

Perbedaan Lazim dan Wajib

Alih Wahana Dari Puisi “Bandara Internasional Abu Dhabi” Menjadi Cerpen “Sorot Mata Syaila”