Perkuat Bekal Kreatifitas Anak Lewat Modern Calligraphy
Minggu
(4/8), jalanan gang 3A kampung Darmorejo itu sudah tidak bisa dilalui orang. Di gang yang muat untuk dua sepeda motor itu,
dijadikan tempat loka karya modern calligraphy. Dengan perlengkapan sederhana,
loka karya tersebut berhasil membuat ibu-ibu berdiri rapi di belakang melihat
anaknya mengukir garis dan huruf.
Pemuda Darmorejo |
Sholehuddin
selaku pembina kartar setempat ingin generasi muda kampungnya mulai mencintai
seni dan literasi. “Kemajuan zaman di era global saat ini, persaingan hidup
akan ketat. Maka generasi muda harus punya bekal,” katanya
Darmorejo
gang 3A tahun ini ikut lomba KP-KAS (kampung pendidikan kampunge arek Surabaya)
kategori kampung literasi. Kegitan loka karya ini termasuk salah satu agenda
prosesnya. Seni modern calligraphy dipilih karena dirasa sangat tepat sebagai
bekal sederhana. Pengembangan dan penerapannya yang mudah diharapkan mampu
mendorong kreatifitas anak-anak.
Bersama mahasiswa KKN |
Sholehuddin
yang sudah malang-melintang di kartar Surabaya itu menambahkan, “Literasi dan
seni ialah bekal utama, kuat,dan menjual, sekaligus penting. Harus ditanamkan
sejak dini pada anak dan dipahamkan pada orang tua. Modern calligraphy salah
satu hal yang menjual.”
Bekerjasama
dengan Algallery, loka karya berhasil mengajak kurang lebih 15 anak beserta
ibu-ibunya. Alfian selaku pemateri mengatakan “Seni modern calligraphy
merupakan bentuk pengembangan dari seni kaligrafi latin pada umumnya.
Pengembangan ini lebih bisa diterima di masyarakat. Banyak komunitas lettering
yang mengusung loka karya sejenis ini. Praktiknya yang sederhana, mudah, dan
tidak ribet, membuat seni ini mudah diajarkan pada siapapun.”
Acara
yang berlangsung 3 jam tersebut berjalan cukup meriah, tertib, dan nyaman.
Dibantu mahasiswa KKN Wijaya Putra, Alfian berhasil mengajarkan huruf-huruf
indah tersebut. Sekalipun rata-rata peserta loka karyanya kali ini masih SD,
tidak ditemui kendala.
Calligrapher Alfian Bahri |
“Tidak
ada yang susah dari seni ini. Asal bisa memegang alat tulis dan mengenal
jenis-jenis permodelan hurufnya, seni ini sudah bisa dinikmati,” imbuhnya
Alfian selaku praktisi modern calligraphy.
Selain
bertujuan memberi bekal kreatifitas, loka karya ini juga menjadi ajang
perlombaan agustusan. Semua karya akan dikelompokkan, dinilai, kemudian
dipajang di mading kampung. “Hasil olah pikiran itu harus dibuktikan, salah
satu buktinya ialah mengapresiasi karya mereka,” terang Udin.
Pemuda Darmorejo |
Selain
agenda ini, Darmorejo juga bakal menghadirkan agenda-agenda kegiatan lainnya.
Semacam dongeng, tulis-menulis, dan kegiatan literasi lainnya.. Dalam waktu
dekat, Darmorejo juga berencana menerbitkan buku berisi karya tulis warganya.
Menarik untuk dinantikan.
Komentar
Posting Komentar